Jumat, 14 Agustus 2009

Jangan Sembarangan Update Status di Facebook

Facebook sudah hampir menjadi bagian kita sehari-hari. Kita sering menceritakan apa yang kita lakukan, apa yang kita rasakan, apa yang kita lihat melalui status update. Hanya saja, perlu kita ingat kalau kita tidak bisa sebebas-bebasnya menulis status update tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang terjadi. Seperti kita bersosialisasi dengan teman pergaulan, rekan kerja, klien, atau keluarga di dunia nyata, tentunya kita harus menjaga tata krama agar tidak ada perkataan kita yang menyinggung mereka.

Jangan lupa siapa saja yang menjadi teman kita di Facebook (dan juga siapa yang mengikuti kita di Twitter dan Plurk). Salah-salah kita menulis status update, bisa menyinggung salah satu dari mereka. Kalau mereka yang tersinggung hanyalah teman virtual kita dan kita tidak pernah ketemu, mungkin tidak terlalu masalah. Namun saat yang tersinggung adalah seseorang yang jumpai dalam aktivitas kita sehari-hari, masalah besar tentu akan menyusul.

Untuk mencegah terjadinya “perang dunia” seperti gambar di atas, ada baiknya kita mengelompokkan teman-teman kita di Facebook. Pisahkan antara teman pergaulan (yang lebih loose dalam bercanda), keluarga, teman kerja, bos-bos, klien, hingga bekas pacar (serius). Ada beberapa orang yang kita kenal dan mungkin tidak enak kalau kita ignore yang bersangkutan. Namun kita sebenarnya tidak ingin tahu aktivitas dia dan sebaliknya, kita tidak ingin aktivitas kita diketahui olehnya. Atur privacy masing-masing kelompok, pilih mana dari mereka yang tidak bisa melihat status update kita. Pilihan privacy Facebook sangat luas dan kompleks. Kita juga bisa mengatur siapa yang tidak melihat galeri kita dan tidak bisa men-tag kita. Coba saja sendiri ya!

Kasian kan klo sampe kaya diatas, hahahaha... Pasti Shock itu.....

Tidak ada komentar: